Wednesday, November 30, 2011

Guru Beckham

Sambil menyelam minum air. Begitu mungkin pepatah yang tepat seiring dengan kedatangan Beckham bersama Tim LA Galaxy ke Indonesia. Senyampang ada soccer selebritis berkunjung, didapuk pula sebagai pelatih dadakan untuk anak-anak siswa sekolah sepakbola.
Tentu dilatih oleh Beckham merupakan kebanggaan tersendiri bagi para anak tersebut. Selain sudah teruji di lapangan ia juga memiliki kharisma bagi segenap pecinta bola. 
Terlepas dari bahasan sosok fenomenal Beckham, saya teringat dulu pernah belajar At-Tarbiyah wa At Ta'lim. Sebuah materi yang menekankan jiwa keguruan pada pembelajarnya. Seorang guru hendaknya bisa menimbulkan kerinduan pada muridnya. Kerinduan untuk dididik dan diajarkan pengetahuan. 
Kembali pada Beckham, ia jelas 'dirindukan' oleh peserta dalam event coaching clinic kemarin. Betapa setiap grup menanti-nanti tutorial si pemilik tendangan pisang ini. Tidak sia-sia, Beckham ternyata juga memiliki sense of teaching, tampak dalam memberi contoh dan menyemangati anak-anak dalam berlatih menggiring dan mengumpan bola. Lebih dari itu Beckham juga cukup sabar dan ternyata juga cinta anak-anak. Walaupun tidak secara langsung mengetahui, tetapi dapat terlihat bahwa Beckham menggunakan 'bahasa' anak-anak dalam coaching clinic.
Tentu akan berbeda jika dalam memberikan pelatihan, Beckham tidak peka terhadap yang diajarnya. Misalnya dengan kata-kata kasar atau yang terkesan merendahkan juga bahasa terlalu tinggi. Kerinduan dan ketertarikan akan sosok guru Beckham pasti sirna seketika. 
Tak perlu menjadi setenar Beckham untuk mendapatkan kerinduan semacam itu. Cukup dengan memberikan yang terbaik dalam proses mendidik akan mampu mengantarkan kerinduan sang anak didik kepada para pendidiknya. Mungkin tidak sekarang, tapi nanti...ketika mereka mampu mencerna kehidupan ini.



No comments:

Post a Comment