Bagaimanakah seharusnya kita mendidik dan mengajar? 1

Mengajar bukanlah pekerjaan mudah. Seorang guru harus membekali dirinya dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin agar pembelajaran bisa berjalan optimal. By: Ayah Ave/Anang Nurkholis

Bagaimanakah seharusnya kita mendidik dan mengajar? 2

Mengajar bukanlah pekerjaan mudah. Seorang guru harus membekali dirinya dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin agar pembelajaran bisa berjalan optimal. By: Ayah Ave/Anang Nurkholis

Bagaimanakah seharusnya kita mendidik dan mengajar? 3

Mengajar bukanlah pekerjaan mudah. Seorang guru harus membekali dirinya dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin agar pembelajaran bisa berjalan optimal. By: Ayah Ave/Anang Nurkholis

Bagaimanakah seharusnya kita mendidik dan mengajar? 4

Mengajar bukanlah pekerjaan mudah. Seorang guru harus membekali dirinya dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin agar pembelajaran bisa berjalan optimal. By: Ayah Ave/Anang Nurkholis

Bagaimanakah seharusnya kita mendidik dan mengajar? 5

Mengajar bukanlah pekerjaan mudah. Seorang guru harus membekali dirinya dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin agar pembelajaran bisa berjalan optimal. By: Ayah Ave/Anang Nurkholis

Wednesday, November 30, 2011

Manajemen Stres


Ada seorang yang sedang melakukan penelitian terhadap pasien rumah sakit jiwa. Ia mendapat salah satu pasien yang memanggil-manggil Butet. "Buteeeet...Buteeet". Ketika ditanyakan, dokter menjawab bahwa ia adalah seorang yang cintanya ditolak oleh Butet.
Di bangsal lain, ada seorang pasien yang juga memanggil nama Butet. Dokter menyampaikan, bahwa ialah seorang yang akhirnya menikah dengan si Butet.
Melanjutkan perjalanan di bangsal perempuan, ada seorang pasien yang menyanyikan lagu Butet sambil menghadap tembok. Rupanya pasien tersebut yang bernama Butet. Selesai lagu Butet, pasien bernama Butet itu menyanyikan lagu Alusi Au dengan berbalik menghadap pengunjung. Ketika ditanyakan mengapa sewaktu menyanyi lagu Butet, menghadap tembok dan ketika menyanyi lagu Alusi Au menghadap pengunjung, dijelaskan oleh dokter bahwa maksudnya menghadap tembok itu artinya si Butet sedang menyanyi di side A, sedang menghadap pengunjung itu ia sedang menyanyi di side B.
Ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang menjadi stres.Stres merupaka tekanan terhadap kondisi psikis seseorang dengan skala ringan, sedang ataupun berat. Pada skala ringan terkadang tidak menunjukkan gejala apa-apa. Bahkan masih bisa diatasi dengan mekanisme pertahanan diri. Seperti terburu-buru dalam berangkat ke tempat kerja.
Pada skala sedang, stres sudah merambah dampak anggota badan. Seseorang mungkin bisa mengalami diare, gangguan lambung, sakit kepala, dan tekanan darah tinggi. Namun ironisnya gejala laboratorium tidak menunjukkan gejala yang serius.
Stres berat sudah menunjukkan inkonsistensi dan gejala tingkah laku yang abnormal.Stres kategori berat ini banyak ditemukan dalam perusahaan maupun instansi pemerintahan. Sebuah penelitian dari Ohio University menunjukkan bahwa mereka yang berpotensi terkena stres berat adalah mereka yang ber-type A. Type A adalah mereka yang sangat berambisi terhadap sesuatu, gila kerja, semua ingin serba cepat dan tergesa-gesa, serta yang terbiasa dengan gaya katak (menendang kanan-kiri untuk mencari simpati pimpinan).
Sters bukan sesuatu yang harus dihindari, melainkan bagaimana kita hidup bersamanya dan menikmatinya sebagai bagian dari bunga kehidupan. Beberapa upaya menghadapi stres adalah dengan mengkonsumsi vitamin jiwa. Antara lain dengan senantiasa mensyukuri apa yang sudah dimiliki dan dicapai, berbagi pada orang lain, banyak membaca segala hal yang bermanfaat, menyempatkan diri berekreasi bersama keluarga, olahraga teratur. Namun yang lebih penting adalah meningkatkan ketakwaan dan kualitas ibadah. Karena Allah SWT lah sumber kekuatan terbesar.
Sumber : Half Full-Half Empty
Read More..

Guru Beckham

Sambil menyelam minum air. Begitu mungkin pepatah yang tepat seiring dengan kedatangan Beckham bersama Tim LA Galaxy ke Indonesia. Senyampang ada soccer selebritis berkunjung, didapuk pula sebagai pelatih dadakan untuk anak-anak siswa sekolah sepakbola.
Tentu dilatih oleh Beckham merupakan kebanggaan tersendiri bagi para anak tersebut. Selain sudah teruji di lapangan ia juga memiliki kharisma bagi segenap pecinta bola. 
Terlepas dari bahasan sosok fenomenal Beckham, saya teringat dulu pernah belajar At-Tarbiyah wa At Ta'lim. Sebuah materi yang menekankan jiwa keguruan pada pembelajarnya. Seorang guru hendaknya bisa menimbulkan kerinduan pada muridnya. Kerinduan untuk dididik dan diajarkan pengetahuan. 
Kembali pada Beckham, ia jelas 'dirindukan' oleh peserta dalam event coaching clinic kemarin. Betapa setiap grup menanti-nanti tutorial si pemilik tendangan pisang ini. Tidak sia-sia, Beckham ternyata juga memiliki sense of teaching, tampak dalam memberi contoh dan menyemangati anak-anak dalam berlatih menggiring dan mengumpan bola. Lebih dari itu Beckham juga cukup sabar dan ternyata juga cinta anak-anak. Walaupun tidak secara langsung mengetahui, tetapi dapat terlihat bahwa Beckham menggunakan 'bahasa' anak-anak dalam coaching clinic.
Tentu akan berbeda jika dalam memberikan pelatihan, Beckham tidak peka terhadap yang diajarnya. Misalnya dengan kata-kata kasar atau yang terkesan merendahkan juga bahasa terlalu tinggi. Kerinduan dan ketertarikan akan sosok guru Beckham pasti sirna seketika. 
Tak perlu menjadi setenar Beckham untuk mendapatkan kerinduan semacam itu. Cukup dengan memberikan yang terbaik dalam proses mendidik akan mampu mengantarkan kerinduan sang anak didik kepada para pendidiknya. Mungkin tidak sekarang, tapi nanti...ketika mereka mampu mencerna kehidupan ini.



Read More..

Dahsyatnya Ciuman Ibu


Seorang peneliti dari Amerika pernah melakukan penelitian tentang 'khasiat' ciuman sorang ibu bagi anggota keluarganya. Responden diambil dari kalangan suami yang naik mobil pribadi ke kantor dan dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah suami yang berangkat ke kantor dengan terlebih dahulu dicium oleh istri mereka. Kelompok kedua adalah mereka yang berangkat ke kantor tanpa ciuman istri. 
Setelah beberapa waktu, diperoleh hasil menakjubkan. Suami yang berangkat ke kantor dengan mendapatkan ciuman dari istrinya lebih memiliki kemungkinan kecil untuk mengalami kecelakaan di perjalanan daripada mereka yang berangkat kerja tanpa mendapatkan kecupan mesra dari istrinya. Ternyata kualitas dan antusias bekerja pun juga mengalami perbedaan yang cukup signifikan.
Kecupan yang tulus sang istri ketika mengiringi suami berangkat ke tempat kerja ternyata juga meminimalkan kemungkinan hadirnya pihak ketiga dalam keluarga. Di sisi lain, seorang anak yang diberangkatkan sekolah dengan kecupan sayang sang ibu ternyata dapat memberi dampak yang positif terhadap prestasinya di sekolah. Bahkan lebih jauh kecupan tersebut mampu meredam kemarahan untuk tidak berkelahi di sekolah daripada mereka yang diberangkatkan oleh pembantu atau pengasuhnya. 
Kecupan atau ciuman sayang sang ibu yang tulus merupakan bukti cinta dan keindahan yang mendalam dan kesetiaan yang teguh tanpa harus terungkap dengan kata-kata. 
Untuk para ibu.....mari berikanlah kecupan kasih sayang yang tulus untuk suami dan anak-anak kita. Demi jihad mereka yang mulia.
Disarikan dari Parlindungan Marpaung, Setengah Isi Setengah Kosong dengan beberapa penambahan.




Read More..

Home Sweet Home


Home Sweet Home begitu pepatah bertutur. Rumah adalah segalanya bagi sebuah keluarga. Seindah-indah hotel, mes atau rumah orangtua tetap lebih menyamankan tinggal di rumah sendiri. Dimana berkumpul satu keluarga yang penuh dengan kehangatan. Persaingan bisnis dan tuntutan pekerjaan juga keinginan hidup mapan membuat sebagian orang memiliki waktu yang sangat sempit untuk di rumah dan berkumpul dengan keluarga.
Bahkan, tidak jarang banyak para praktisi bisnis yang sudah diperbudak oleh pekerjaan sehingga melupakan rumah yang menjadi tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga. Bagi seorang anak, rumah merupakan jenjang pendidikan pertama sebelum menapaki pendidikan formal dan masyarakat, di mana kedua orangtua menjadi guru terbaiknya. Bagi orangtua, rumah menjadi semacam laboratorium untuk membangun sikap mental yang benar dalam memahami hubungan antar manusia.
Rumah merupakan leadership training center bagi seorang pemimpin. John C Maxwell mengatakan ada korelasi antara sukses keluarga dan sukses pribadi. Kehangatan rumah, yang di dalamnya terbentuk jalinan komunikasi yang harmonis dan saling memperhatikan, akan memperkuat setiap individu yang ada di dalamnya menghadapi setiap tantangan dari luar. Pondasi keagamaan yang kuat merupakan fokus utama pembentukan mental yang kuat. Kepala rumah tangga, dalam hal ini seorang ayah, bertanggung jawab sebagai arsitek sekaligus pekerja dalam membangun pondasi. Bersama sang istri, sang suami bahu membahu membangun tiang pancang moral dan dinding kompetensi bagi anak-anaknya yang pada akhirnya akan melahirkan pribadi-pribadi yang kuat di tengah masyarakat.
Berada di rumah memang bukan segalanya, namun penting. Berkarier dan berada di luar rumah mungkin terbatas hingga usia pensiun, namun berada dan membina hubungan yang baik di rumah tidak ada batas waktu. Instansi yang menggunakan tenaga kita , suatu ketika akan berhenti begitu memasuki usia pensiun, tetapi keluarga memerlukan keberadaan kita seumur hidup.
Dalam sebuah seminar rumah tangga sering terjadi anekdot, pada waktu anak masih kecil, selalu minta diperhatikan kedua orangtuanya dan diajak bermain. Namun sang ayah selalu punya alasan sibuk. Begitu sang ayah pensiun, tinggal sendirian di rumah minta ditemani, ganti sang anak yang sibuk dengan kuliah, kerjaan dan kegiatan lainnya. 
Memang diperlukan kebijaksanaan yang sungguh-sungguh dalam mengatur waktu untuk keluarga dan karier, mengingat memberikan perhatian yang optimal kepada keluarga merupakan investasi seumut hidup yang tidak akan dilupakan oleh anak-anak kita. 

1/2 Isi 1/2 Kosong. Redaksi dengan pengubahan.




Read More..

Bila Si Kecil Murung

Murung tidak terjadi tiba-tiba. perubahan emosi anak ini ada penyebabnya. biasanya kecenderungan murung mulai tampak pada anak di atas usia lima tahun. Kurang dari usia tersebut, anak cenderung kurang bisa mengendalikan emosi. Pada usia lima tahun mereka sudah bisa merasakan keinginan yang tak terpenuhi dan sudah mampu mengekspresikan rasa kecewa, sedih, ngambek atau marah.
Selain itu, faktor fisik seperti kelelahan, kurang sehat, membuat anak malas atau enggan melakukan apa saja. Faktor lingkungan yang tidak disukai anak pun ikut membuat anak uring-uringan. Begitu pun dengan pola asuh orangtua atau keluarga juga bisa mnejadi penyebab anak murung.
Yang perlu dicermati adalah sebab murung tersebut. Dengan begitu, orangtua bisa mengendalikan suasana hati anak agar menjadi ceria kembali. Jika si anak murung, orantua sebaiknya tidak langsung menegurnya. Memaksanya menceritakan keluhannya. Perlu diberi waktu menenangkan diri agar merasa nyaman. 
Saat anak sudah mulai tenang, orangtua bisa mendekatinya. Namun hendaknya tidak bertanya langsung ke pokok masalah tetapi lebih bijak jika berbasa basi dulu.
Tips Bicara Pada Anak:
- Gunakan bahas sederhana.
- Gunakan bahasa yang jelas, agar anak tidak salah tafsir.
- Melibatkan anak dalam komunikasi. Mintalah umpan balik.
- Upayakan sentuhan fisik.
- Menjaga intonasi suara.
Kepada anak yang sering malas melakukan kegiatan karena sering murung, hal ini jangan dibiarkan karena akan berakibat tidak baik nagi perkembangan mentalnya. Kedepannya anak seperti ini akan mudah temperamental. Orangtua harus mengubah dulu sikapnya. Sebab orangtua yang memiliki suasana hati tidak menentu, anak-anaknya pun akan cenderung serupa. 
Disarikan dari Majalah GONTOR Edisi 02 Th 2008.
Read More..

Monday, November 28, 2011

Anak Gemar Ibadah


Merangsang anak untuk gemar ibadah sejak dini merupakan salah satu upaya menanamkan cinta ibadah seawal mungkin. Salah satu contohnya saat mengingatkan untuk sholat, sebaiknya tidak mengingatkan dengan ancaman seperti “Ayo sholat, nanti klo g sholat masuk neraka lho” apa yang akan diingat oleh anak saat mendengarkan adzan bukan Allah-nya, tapi Neraka. Akan lebih baik jika diingatkan “Nak, ayo sholat biar nanti masuk syurga, disana kamu akan mendapatkan semua apa yang kamu tidak punya bahkan diluar dari apa yang kamu bayangkan, semuanya khusus untukmu”, sehingga anak akan lebih termotivasi.
Memberikan pemikiran yang logis juga baik, misalkan saat mengingatkan anak untuk ibadah, “bukan bunda yang nyuruh, tapi yang mempunyai ananda yang memerintahkan, ini lihat ayatnya..” atau mungkin saat mengingatkan anak untuk lebih bersikap sopan dengan orangtua “nak, tidak boleh bilang ‘Ah’ pada orangtua, tapi Allah tidak mempernankan, lihat ayat ini…..”. Mengingatkan anak dengan pemikiran yang logis dengan Al-Qur’an, memperkenal kepada anak siapa pemilik dirinya yang sesungguhnya, mengingatkan bahwa dia ada yang selalu mengawasi, menurut saya itu hal-hal yang sangat bagus untuk pendidikan akhlak anak.

Mengikat anak dengan Al-Qur’an
Begitu kata bu ustadzah, tentunya bukan mengikat secara pengertian harfiah, namun mengikatnya agar tidak melenceng dari ajaran Allah.
Buat calon-calon bunda, termasuk saya, tentunya mulai sekarang kita harus belajar untuk gemar beribadah, tidak hanya bisa saja.. ^^ Memperbaiki diri dan memperbanyak ilmu untuk anak kita nanti… Semangat!
sumber http://lifanurlifa13.wordpress.com dengan sedikit penambahan
Read More..

Saturday, November 26, 2011

Tahun Baru Hijriah

Bulan Muharram bagi umat Islam dipahami sebagai bulan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang sebelumnya bernama “Yastrib”. Sebenarnya  kejadian hijrah Rasulullah tersebut terjadi pada malam tanggal 27 Shafar dan sampai di Yastrib (Madinah) pada tanggal 12 Rabiul awal. Adapun pemahaman bulan Muharram sebagai bulan Hijrah Nabi, karena bulan Muharram adalah bulan yang pertama dalam kalender Qamariyah yang oleh Umar bin Khattab, yang ketika itu beliau sebagai khalifah kedua sesudah Abu Bakar, dijadikan titik awal mula kalender bagi umat Islam dengan diberi nama Tahun Hijriah.
Dalam bahasa Arab, hijrah bisa diartikan sebagai pindah atau migrasi. Tafsiran hijrah disini diartikan sebagai awal perhitungan kalender Hijriyah, sehingga setiap tanggal 1 Muharam ditetapkan sebagi hari besar Islam. Memang, sejak hijrahnya Rasulullah ke Yatsrib, sebuah kota subur, terletak 400 kilometer dari Makkah, Islam lebih memfokuskan pada pembentukan masyarakat muslim yang tidak kampungan dibawah pimpinan Rasulullah.

Kapankah tepatnya beliau hijrah ke Madinah? Beragam informasi dijumpai pada kitab-kitab tarikh tentang peristiwa itu. Imam at-Thabari dan Ibnu Ishaq menyatakan, “Sebelum sampai di Madinah (waktu itu bernama Yatsrib), Rasulullah saw. singgah di Quba pada hari Senin 12 Rabi’ul Awwal tahun 13 kenabian/24 September 622 M waktu Dhuha (sekitar jam 8.00 atau 9.00). Di tempat ini, beliau tinggal di keluarga Amr bin Auf selama empat hari (hingga hari Kamis 15 Rabi’ul Awwal/27 September 622 M. dan membangun mesjid pertama (yang disebut mesjid Quba). Pada hari Jumat 16 Rabi’ul Awwal/28 September 622 M, beliau berangkat menuju Madinah. Di tengah perjalanan, ketika beliau berada di Bathni wadin (lembah di sekitar Madinah) milik keluarga Banu Salim bin ‘Auf, datang kewajiban Jumat (dengan turunnya ayat 9 surat al-Jum’ah). Maka Nabi salat Jumat bersama mereka dan khutbah di tempat itu. Inilah salat Jumat yang pertama di dalam sejarah Islam. Setelah melaksanakan salat Jumat, Nabi melanjutkan perjalanan menuju Madinah”
Ketika para sahabat sepakat menjadikan hijrah Nabi sebagai permulaan kalender Islam, timbul persoalan lain di kalangan mereka tentang permulaan bulan pada kalender itu. Ada yang mngusulkan Rabi’ul Awwal (sebagai bulan hijrahnya Rasulullah saw. ke Madinah). Namun ada pula yang mengusulkan bulan Muharram. Namun akhirnya Umar memutuskan bahwa tahun 1 Islam/Hijriah di awali dengan 1 Muharram bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622 M. Dengan demikian, antara permulaan hijrah Nabi dan permulaan kalender Islam sesungguhnya terdapat jarak sekitar 82 hari.

Peristiwa penetapan kalender Islam oleh Umar ini terjadi pada hari Rabu, dua puluh hari sebelum berakhirnya Jumadil Akhir, tahun ke-17 sesudah hijrah atau pada tahun ke-4 dari kekhalifahan Umar bin Khatab. (Lihat, tulisan Dr. Thomas Djamaluddin tentang “Kalender Hijriah” dalam buku Almanak Alam Islami, hal. 183-184, dan Makalah tentang “Konsistensi Historis-Astronomis Kalender Hijriah”)
Momentum Hijriah
Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Syamsul Hadi Abdan, menyatakan tahun baru Islam perlu dimaknai sebagai momentum memperbaiki akhlak. Saat ini Umat Islam sudah tersebar di seluruh penjuru dunia, namun akhlak mereka belum tentu bersifat ‘mahmudah’.
Menurutnya, seseorang perlu memaknai hijrah sebagai momentum untuk mengevaluasi apa yang pernah dilakukannya. Jika seluruh muslim melakukan ini, maka dipastikannya tidak ada kejahatan yang merugikan negara. 
Ia mengatakan inilah momentum untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang universal, diagungkan di dunia dan akhirat. Perayaan tahun baru Islam disarankannya dijadikan momentum untuk berzikir mengagungkan keesaan Tuhan.
Peringatan Tahun Baru Hijriah
Perayaan tahun baru hijriah adalah perkara ijtihadiah seperti ijtihad Umar bin Khattab menjadikan peristiwa hijrah sebagai awal penanggalan hijriah. Jadi, wajar jika ada silang pendapat. Beberapa mufti besar Arab Saudi, misalnya Syekh Abdullah bin Utsaimin, Alu Syekh, dan lainnya menegaskan, peringatan tahun baru hijriah bid'ah.

Alasannya, sahabat Nabi Muhammad SAW tidak pernah melakukannya kecuali pada masa Umar bin Khattab dengan menjadikannya awal penanggalan. Mereka menilai, perilaku itu menyerupai peringatan yang dilakukan orang Nasrani. Ulama di belahan dunia lainnya, termasuk Indonesia, membolehkannya selama tak ada ritual khusus menyerupai kaum jahiliah.
Terlepas dari pro kontra tersebut, menurut hemat penulis, sejauh itu tujuannya untuk dakwah Islam dengan tidak menyimpang dari ajaran-ajaran syari'at, sah-sah saja. Sebagai upaya refleksi dan introspeksi juga insisiasi atas berbagai hal yang telah dijalani. 
Semoga dalam memasuki Tahun Baru Hijria 1432  Hijriyah ini, semangat hijrah Rasulullah SAW, tetap mengilhami jiwa kita menuju kepada keadaan yang lebih baik dalam segala bidang, sehingga predikat tidak baik yang selama ini dialamatkan kepada umat Islam akan hilang dengan sendirinya, dan pada gilirannya kita diakui sebagai  umat yang terbaik, baik agamanya, baik kepribadiannya, baik moralnya, tinggi intelektualnya dan terpuji. 
Ayahave dari berbagai sumber
Read More..

Friday, November 25, 2011

At-Tarbiyah wa At Ta'lim

Istilah pendidikan dalam konteks Islam  pada umumnya mengacu pada term al-tarbiyah, al-ta’dib, dan al-ta’lim. Dari ketiga istilah tersebut  yang popular digunakan dalam praktek pendidikan Islam ialah term al-tarbiyah.
Penggunaan sitilah al-Tarbiyah berasal dari kata rabb, menunjukkan makna tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur, dan menjaga kelestarian atau eksistensinya.
Al-Tarbiyah berasal dari tiga kata, yaitu : Pertama, rabba-yarbu yang berarti bertambah, tumbuh, dan berkembang. Kedua, rabiya-yarba berarti menjadi besar. Ketiga, rabba-yarubbu berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, dan memelihara.
Secara filosofis mengisyaratkan bahwa proses pendidikan Islam adalah bersumber pada pendidikan yang diberikan Allah sebagai “pendidik” seluruh ciptaan-Nya, termasuk manusia. Pengertian pendidikan Islam yang dikandung dalam term al-tarbiyah terdiri atas empat unsur pendekatan, yaitu : (1) memelihara dan mejaga fitrah anak didik menjelang dewasa (balgh). (2) mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan. (3) mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan. (4) melaksanakan pendidikan secara bertahap.

Selain kata tarbiyah dan ta`dib,   Islam juga mengenal istilah al-Ta’lim. Al-Ta`lim telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam. Menurut para ahli, kata ini lebih bersifat universal dibanding dengan al-Tarbiyah maupun al-Ta’dib, seperti yang dikemukakan oleh Rasyid Ridha. Rasyid Ridha mengartikan al-Ta’lim sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.
Makna al’ta’lim tidak hanya terbatas pada pengetahuan lahiriyah, akan tetapi mencakup pengetahuan teoritis, mengulang secara lisan, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan, perintah untuk melaksanakan pengetahuan dan pedoman untuk berperilaku.
taken from: http://arisandi.com/
Read More..

Thursday, November 24, 2011

Selamat Hari Guru Indonesia 2011


Hari guru ditetapkan oleh pemerintah setiap tanggal 25 Nopember, sebuah tanggal di mana organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dilahirkan. Kita berharap organisasi guru seperti PGRI lebih baik lagi dalam melayani para anggotanya. Hal yang terpenting jangan jadikan PGRI sebagai kendaraan politik, dan mereka yang menjadi dosen sebaiknya membentuk organisasi sendiri. Sebab guru dan dosen memiliki tempat mengajar yang berbeda. Guru di sekolah dan dosen di perguruan tinggi.
Begitu banyak organisasi guru. kalau dihitung jumlahnya bisa lebih dari 20 organisasi. Sebagai guru sekolah swasta, saya lebih memilih organisasi Ikatan Guru Indonesia (IGI)  sebagai ladang amal saya dalam berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman. Hal ini dikarenakan program kerja IGI sangat jelas yaitu melakukan gerakan guru melek internet dan menjadikan guru mampu menulis.
Ikatlah ilmu dengan menuliskannya, begitulah pesan sayidina Ali bin Abi Thalib. Dengan menulis, ada pesan yang disampaikan, dan dengan menulis ada tabungan kata-kata hikmah yang dapat disimpan menuju keabadian. Apalagi dengan cepatnya perkembangan teknologi saat ini, khususnya internet harus membuat guru mampu merubah cara belajarnya. Dari cara belajar yang hanya di dalam kelas, menjadi cara belajar di luar kelas. Para guru diharapkan mampu memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran. Dengan begitu mutu atau kualitas pembelajaran menjadi lebih baik dan tersebar dengan cepat informasinya kepada rekan-rekan guru lainnya.
Guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan menilai hasil proses pembelajaran. Pasal 4 UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menegaskan bahwa, guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat tertentu, salah satu di antaranya adalah kompetensi.
Kompetensi diartikan oleh Cowell (1988) sebagai suatu kemahiran yang bersifat aktif. Kompetensi merupakan satu kesatuan utuh yang menggambarkan potensi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dinilai, yang terkait dengan profesi guru.
Selain kompetensi, harus ada komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam menjaga sekolah agar tetap unggul. Komitmen dan dedikasi itu terlihat dari perilaku guru yang senantiasa meningkatkan kemampuannya untuk terus belajar sepanjang hayat. Konsisten dan tak pernah berhenti untuk belajar dalam rangka mengembangkan potensinya menjadi guru profesional.
Guru sekarang harus saling bekerjasama, dan jangan hanya asyik dengan pelajaran yang diampunya. Setiap ilmu akan saling terhubung dan saling melengkapi sehingga tak ada lagi pelajaran primadona seperti mata pelajaran Ujian Nasional (UN) yang terkadang melupakan unsur seni dan kreativitas.
Peserta didik terlihat seperti robot yang hanya mampu mengerjakan soal-soal ujian tanpa tahu maknanya. Mereka tak mengerti dan memahami untuk apa mereka belajar. Mereka hanya berharap nilai  yang tinggi, tanpa budi pekerti yang luhur dan pada akhirnya membuat peserta didik kehilangan karakter unggul menjadi pemimpin masa depan.
Di hari guru, mari semua guru bersatu untuk maju. Tak perlu saling tuding dan menyalahkan. Mari kita benahi lubang-lubang menganga dalam dunia pendidikan kita. Kegotong royongan harus senantiasa dijaga, dan pengamalan pancasila harus benar-benar nyata terimplementasikan dalam diri seorang guru. Penerapan pendidikan karakter haruslah mengikuti ajaran agama.
Jadilah guru tangguh berhati cahaya. Hilangkan keluh kesah, dan mulailah introspeksi diri. Bila penghasilan guru belum memadai, teruslah belajar secara mandiri, dan teruslah memperbaiki diri dengan berbagai pelatihan-pelatihan yang membuat guru akhirnya memiliki keterampilan penting di abad 21. Salah satu keterampilan itu adalah para guru mampu menciptakan informasi di internet.
Mind set para guru sudah harus berubah. Dari pencari informasi menjadi produsen informasi. Oleh karena itu, gerakan guru menulis sangat tepat agar para guru mampu mengikat ilmunya dan membagikannya kepada khalayak ramai.
Peserta didik kita sangat haus akan informasi, namun sayangnya belum banyak konten-konten edukasi yang dibuat oleh para guru. Kinilah saatnya kita belajar dan memanfaatkan ICT atau TIK dalam pembelajaran.
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada guru yang sempurna. Kita menyadari kekurangan kita masing-masing sebagai guru. Salah satu kekurangan itu adalah guru pelit beli buku dan sangat jarang mengupdate diri dengan banyak membaca. Banyak rekan-rekan guru yang kurang membaca dan membeli buku-buku terbaru untuk meningkatkan wawasan berpikirnya. Membeli buku seolah-olah menjadi urusan sekolah, dan kita sebagai guru kurang menyadari akan pentingnya buku sebagai cahaya ilmu.
Bapak dan ibu guru yang saya sayangi dan banggakan. Di hari guru yang berbahagia ini, mari kita tingkatkan kualitas diri. Terus belajar sepanjang hayat, dan memperbaiki cara-cara lama dalam pembelajaran dari guru konvensional menuju guru profesional.
Guru profesional adalah guru yang mampu memahami tugas dan fungsinya sebagai guru. Guru harus mampu mendidik, merencanakan pembelajaran, menilai dengan cermat, dan mengenal potensi unik peserta didik.
Selamat hari guru! Jadilah guru tangguh berhati cahaya. Guru yang mampu menyinari dunia dengan cahaya hatinya. Guru yang senantiasa memperbaiki diri dan melayani peserta didiknya dengan keikhlasan hati. Kasih sayang dan rasa mencintai harus ada dalam dunia pendidikan kita. Peserta didik harus merasakan bahwa sekolah itu menyenangkan dan dapat menjadi rumah kedua bagi mereka. Sekolahku adalah rumah keduaku.
wijayalabs.com
Read More..

Soal Latihan


A.   Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar !

  1. Dalam melaksanakan sholat, membaca surat Al-Fatihah hukumnya....
a. makruh                   
b. sunnah
c. mubah        
d. wajib

  1. Di bawah ini yang bukan termasuk rukun shalat ...
a. membaca doa iftitah                                      
b. membaca tasyahud
c. membaca surat Al-Fatihah                                    
d. takbiratul ihram                              

  1. Dalam menjalankan shalat tidak boleh meninggalkan salah satu...sholat
a. sunnah                                                                    
b. rukun
c. hal yang membatalkan                                             
d. wajib

  1. Rukun sholat harus dikerjakan dengan berurutan. Rukun shalat ada .. .macam
a. sepuluh                                                                   
b. sebelas
c. dua belas                                                                
d. tiga belas

  1. Di bawah ini yang termasuk syarat sah shalat adalah....
a.  diharuskan adzan dan qomat dahulu
b.  disunnahkan untuk pakai peci ketika sholat
c.  membaca amin setelah surat al-fatihah
d.  suci dari hadas dan najis


B.   Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat dan benar!

  1. Rukun sholat ada 13, sebutkan 5 saja secara berurutan! .................................................................
  2. Sunnah dalam sholat dibagi menjadi … bagian , yaitu sunnah …………… dan sunnah ………..
  3. Suci badan, pakaian dari hadas, menutup aurat, dikerjakan pada waktunya dan menghadap kiblat, merupakan ................................................................................................................ sholat.
  4. Bila salah satu rukun sholat tidak dikerjakan, maka  ......................................................................
  5. Sebutkan hal-hal yang membatalkan shalat! ...................................................................................
Read More..

Hal-Hal yang Membatalkan Shalat

  1. Batal wudhu
  2. Aurat terbuka
  3. Terkena najis
  4. Meninggalkan salah satu rukun shalat
  5. Berbicara dengan sengaja dan tertawa terbahak-bahak.
  6. Banyak bergerak
  7. Makan dan minum
Read More..

Syarat Sah Shalat




Agar shalat kita sah, maka harus terpenuhi syarat-syarat berikut ini:
  1. Menutup aurat (bagi lelaki yaitu antara pusat dengan lutut. Aurat wanita, seluruh badan, kecuali muka dan telapak tangan. Menutup aurat boleh dengan apa saja asal suci, tidak tembus pandang seperti plastik bening atau benda semacam lainnya).
  2. Menghadap ke arah kiblat (yaitu Ka'bah di Makkah. Bila tidak memungkinkan, misalnya di atas kereta api, kapalterbang atau tak diketahui sama sekali, maka hadapkanlah wajah kita ke mana saja yang kita merasa condong bahawa itu adalah kiblat).
  3. Mengetahui dengan yakin waktu shalat yang hendak dikerjakan.
  4. Suci dari najis.(suci, badan, pakaian, dan tempat)
  5. Suci dari hadas besar dan hadas kecil.
Read More..

Wednesday, November 23, 2011

Praktek Shalat


 TATA CARA
DAN BACAAN SHALAT

1.        Niat dan Berdiri tegak menghadap kiblat
        Berniat untuk melakukan shalat yang ia maksudkan di dalam hati, tidak dianjurkauntuk diucapkan (talaffudz)
        Nabi Muhammad SAW Bersabda :
انما الاعمل بالنيا ت
        " Sesungguhnya amalan itu tergantung dengan niat ( HR. Bkhari dan Muslim)
        Jika kita mampu maka shalat wajib dilakukan sambil berdiri, berdasarkan firman Allah SWT :
        ",...Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk."Al Baqarah : 238)
                                                          
Keterangan :
·       Kiblat yaitu Ka'bah yang ada di Makkah
Rasulullah SAW Bersabda :
Apabila kamu telah berdiri hendak menunaikan shalat, maka sempurnakanlah wudhumu, kemudian menghadap kiblatlah" (HR. Bukhari dan Ibnu Majah)
·       Shalat wajib harus dilakukan sambil berdiri kecuali bagi orang yang berhalangan
·       Ketika berdiri kaki tidak terlalu rapat atau terlalu renggang
·       Jika tidak mampu berdiri karena sakit misalya, maka kita boleh shalat sambil duduk dan berbaring. caranya seperti melakukan tahiyat awal. sedangkan cara shalat sambil berbaring adalah dengan bertumpu  (miring) pada sisi badan sebelah kanan dengan wajah menghadap ke arah kiblat. Rasulullah SAW Bersabda :
" Shalatlah dengan berdiri. jika engkau tidak mampu, maka hendaklah dnegan duduk. dan jika engkau tidak mampu pula, maka hendaklah dengan berbaring" (HR. Bukhari)
·       Mengarahkan pandangan ke tempat sujud
·       Disunnahkan membuat Sutrah (batasan), kalau berjama'ah cukup dengan orang di depannya, jika sendiri tetap wajib walau hanya dengan garis

2.        Kemudian melakukan Takbiratul Ihram, yaitu membaca Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahu atau kedua telinga
                                                              
·       Mengangkat tangan ketika takbir boleh sejajar dengan bahu atau sejajar dengan telinga
·       Ada empat takbir dalam shalat yang harus disertai dengan mengangkat tangan yaitu:
a. takbiratul ihram
b. Hendak ruku
c. tegak dari ruku
d. Berdiri dari tasyadud awwal

3. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau di bawahnya, tetapi di  atas pusar.

Telapak tangan kanan boleh menggenggam atau boleh diletakkan saja di atas telapak tangan kiri. Kemudian membaca do'a Iftitah Kemudian Membaca Ta'awwudz, Basmalah, dan surat  Al-Fatihah dan apabila telah selesai membaca aamiin Kemudian membaca salah satu surat atau apa yang mudah di antara ayat-ayat Al-Qur'an
Adapun doa iftitah adalah sebagai berikut :
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً, إِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُّسْلِمًا وَّمَاأَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ، إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ  ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

Atau membaca
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيِْنيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا باَعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ،
 اَللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ الْخَطَاياََ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنِ الدَّنَسِ،
 اَللَّهُمَ اغْسِلْنِيْ مِنْ خَطَاياَيَ باِلمْاَءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ.

4. Kemudian mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga lalu ruku'
Ruku’ sambil mengucapkan Allahu Akbar Kemudian memegang dua lutut dengan kedua tapak tangan dengan meratakan tulang punggung. Pandangan mengarah ke tempat sujud. Kemudian membaca do'a ruku
                                                              
·       Ketika ruku, tidak diperbolehkan mengangkat kepala juga tidak boleh terlalu menundukkannya, dan jari-jari tangan hendaknya dalam keadaan terbuka
·     Do'a ruku di antaranya:
 
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلعَظِيْمِ (3x)  

atau 

 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ

5. Kemudian bangkit dari ruku'
Sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga sambil membaca "sami'allahu liman hamidah" Berdiri tegak dalam keadaan i'tidal, kemudian membaca do'a . Tangan boleh diletakkan lurus disamping atau boleh bersedekap                  




                            
·     Di antara Do'a I'tidal adalah:


رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ
  
atau membaca doa :

رَبَّناَ لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ اْلأَرْضِ وَمِلْءُ مَاشِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Read More..

Sunnah Shalat

Sunnah shalat merupakan hal-hal yang dianjurkan untuk dikerjakan ketika shalat. Apabila ditinggalkan, tidak membatalkan shalat alias tetap sah. Sunnah shalat terbagi menjadi 2 macam, yaitu: sunnah fi’liyah dan sunnah qauliyah.
Sunnah Fi’liyah
Sunnah fi’liyah adalah sunnah shalat yang berhubungan dengan perbuatan, yaitu:
  • Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram. Telapak tangan menghadap kiblat hingga tinggi ujung jari sejajar dengan daun telinga bagian atas, atau sejajar dengan daun telinga bawah atau sejajar dengan bahu.
  • Mengangkat kedua tangan ketika akan ruku’, bangun dari ruku’ dan berdiri dari duduk tasyahud awal dengan cara takbir seperti pada takbiratul Ihram.
  • Bersedekap
  • Duduk iftirasy (bersimpuh) pada semua duduk dalam shalat kecuali tasyahud akhir.
  • Duduk tawarruk ketika tasyahud akhir
  • Duduk istirahat (sebentar) sesudah sujud kedua sebelum berdiri.
  • Bertumpu pada permukaan tempat shalat ketika hendak berdiri atau duduk.
  • Melihat ke arah tempat sujud
  • Meletakkan dua telapak tangan di atas lutut ketika ruku’.
    Sunnah Qauliyah
    Sunnah qauliyah adalah sunnah shalat yang berkaitan dengan ucapan, yaitu:
    • Membaca doa iftitah sesudah takbiratul ihram.
    اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً, إِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُّسْلِمًا وَّمَاأَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ, إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ  ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
    Atau
    اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيِْنيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا باَعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ،
     اَللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ الْخَطَاياََ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنِ الدَّنَسِ،
     اَللَّهُمَ اغْسِلْنِيْ مِنْ خَطَاياَيَ باِلمْاَءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ.

    • Membaca ta’awudz sebelum membaca al-Fatihah

    أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

    • Membaca “amin” ketika selesai membaca al-Fatihah.
    • Membaca salah satu surat atau sebagian ayat al-Qur’an setelah membaca al-Fatihah.
    • Mendengarkan bacaan imam dalam shalat berjamaah
    • Mengeraskan bacaan pada shalat subuh, dan pada dua rakaat pertama shalat maghrib dan isya.
    • Membaca takbir tiap pindah gerakan
    اَللهُ أَكْبَرُ
    • Membaca doa ketika ruku’

    سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلعَظِيْمِ (3x)
    atau
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ

    • Ketika bangun dari ruku’ mengucapkan:

    سَـمِعِ الله ُلِـمَنْ حَمِدَهُ
    • Membaca doa pada saat i’tidal

    رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ
    Atau
    رَبَّناَ لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ اْلأَرْضِ وَمِلْءُ مَاشِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
    • Membaca doa ketika sujud

    سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى 3x
    Atau
    سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ
    • Membaca doa ketika duduk di antara dua sujud

    رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
    Atau membaca doa:
    رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ  وَاجْبُرْنِيْ  وَاهْدِنِيْ  وَعَافِنِي وَارْزُقْنِيْ
    • Membaca tasyahud awal
    اَلتَّحِيَّاتُ الْمبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيبِّاَتُ ِللهِ, اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ ُمَحَمَّدٍ
    Read More..

    Tuesday, November 22, 2011

    Rukun Shalat


    Rukun Shalat adalah hal-hal yang harus dilakukan ketika shalat. Apabila tidak dikerjakan, maka shalatnya tidak sah.

    Rukun shalat ada 13 yaitu:
    1. Niat melakukan shalat.
    2. Berdiri bagi orang yang mampu.
    3. Takbiratul Ihram, yaitu membaca takbir sambil mengangkat kedua tangan.
    4. Membaca surat al-Fatihah.
    5. Ruku' dengan tuma'ninah.
    6. I'tidal dengan tuma'ninah.
    7. Sujud dua kali dengan tuma'ninah.
    8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah.
    9. Duduk tasyahud akhir.
    10. Membaca tasahud akhir
    11. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW.
    12. Mengucapkan salam.
    13. Tertib.
     Latihan 
    1. Apa yang kamu ketahui tentang rukun shalat? Jelaskandan sebutkan!
    2. Apa yang dimaksud dengan tertib?
    3. Bagaimana pendapatmu jika ada seseorang melakukan shalat dengan duduk?
    Read More..

    Tugas Liburan


    Bagi siswa/i ALJIFS kelas IV yang selama liburan kemarin belum mengumpulkan tugas karena lupa atau pun tidak tahu, berikut ini Pak Anang posting tugas Pelajaran Agama Islam pekan liburan kemarin.
    • Saksikanlah pertandingan olahraga yang diperlombakan pada Sea Games 2011di Jakarta secara langsung atau pun melalui layar televisi. 
    1. Apa doa yang kalian panjatkan saat menyaksikan pertandingan tersebut?
    2. Perilaku terpuji apa saja  yang bisa kita teladani setelah menyaksikan pertandingan tersebut?
    3. Perilaku tercela apa saja  yang harus kita jauhi setelah menyaksikan pertandingan tersebut?
    - Tugas ditulis pada kertas HVS ukuran A4
    - Batas terakhir tugas dikumpulkan pada hari Jumat tanggal  25 November 2011
    Read More..

    Bukan Sekedar Sepakbola

    Sepakbola menyimpan misteri tersendiri. Tidak ada yang menyamai rekor penonton bareng sebanyak nonton sepakbola. Sepakbola dapat diibaratkan magnet yang mampu menarik rakyat Indonesia dalam satu pusaran ketegangan sekaligus rekreasi. Setidaknya untuk beberapa waktu rakyat Indonesia dilupakan bahwa masih banyak permasalahan bangsa yang mendera. Gurita korupsi dan kritik tajam atas hedonisme para anggota DPR seolah tenggelam oleh hiruk pikuk kehebohan pertandingan di GBK.
    Di sisi lain, dalam sepakbola sebenarnya mengandung unsur nilai-nilai pendidikan karakter yang  seharusnya mampu diambil pelajaran oleh para penontonnya. Tidak sekedar euforia selebrasi ditambah meriahnya aksesoris, walaupun hal tersebut sah-sah saja.
    Mencermati pertandingan sepakbola, termasuk pertandingan ‘hidup-mati’ senin malam antara Indonesia dengan rivalnya, yang saya nilai cukup bagus pertahanannya, Malaysia, turut menggerakkan tangan saya di atas keyboard. Sekedar untuk berbagi pendapat pribadi terutama mengenai apa yang telah disinggung di atas bahwa ada nilai-nilai yang tersimpan.
    Adapun nilai-nilai yang saya maksudkan tersebut adalah :
    Relijius
    Dalam hidup ini kita pastinya kita juga yakin atas dimensi transendental. Tuhan tetap diatas segalanya. Kita mengkomunikasikan kebutuhan kita lewat do’a kepadaNya. Setiap pemain, sebatas penglihatan saya, selalu memulai pertandingan mereka  dengan permohonan suci ini. Menandakan Tiada Kekuatan Lain selain Kekuatan atas IzinNya.
    Jujur
    Sepakbola punya rule of game, aturan mainnya sendiri. Para pemain yang terlibat tidak boleh menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan ataupun untuk menaikkan popularitasnya sendiri.  Jika itu terjadi, maka dua kartu berbeda warna siap mengeksekusi.
    Disiplin
    Sebuah keberhasilan dimulai dari disiplin yang ketat dan terus menerus. Terdapatnya kedisiplinan tim dalam menaati aturan main juga disiplin dalam berlatih, disiplin dalam perilaku akan membentuk karekter jiwa yang kuat dan mental juara.
    Kerja Keras
    Tiada keberhasilan tanpa kerja keras dan cucuran keringat. Dalam sepakbola, terlihat setiap pemain begitu bersemangat menggiring, berusaha merebut, melakukan aksi-aksi yang bisa saja membahayakan diri dan orang lain (walaupun mungkin tidak bermaksud demikian-pen) demi melesakkan gol di gawang lawan, demi poin nilai agar selalu bertambah.
    Semangat Kebangsaan
    Ada semacam kebanggan saat bisa terpilih mewakili daerah sendiri untuk berlaga di Kejuaraan Nasional apalagi Lintas Negara. Seperti kebanggaan warga Papua, dan tentu kita juga, atas mutiara-mutiara mereka yang menjadi andalan  TIMNAS U-23.
    Cinta Tanah Air
    Dari rasa semangat kebangsaan kemudian bermuara pada satu cinta yang sama. Dilandasi semangat Bhineka Tunggal Ika, para pemain melupakan asal-usul, baik daerah maupun tim asal, untuk membela negara tercinta Indonesia. Naisonalisme yang mewujud nyata.
    Menghargai Prestasi
    Sekecil apapun prestasi itu layak dihargai, asal didapat dengan kejujuran. Perjuangan Timnas dalam final , meski tidak berbuah medali emas, layak diacungi jempol. Mereka telah berusaha keras  semampu mereka merebut kemenangan dari tim lawan.
    Ada yang menang dan ada yang kelah. That is the fair play. Jika dilakukan dengan semangat berprestasi dilandasi fair play, kekalahan akan membuat kepala kita tetap tegak...Won’t it?
    Tanggung Jawab
    Setiap pemain dituntut tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Perlu didukung disiplin yang tinggi untuk memaksimalkan peran. Bagaimana jadinya jika penyerang, gelandang, bek juga GK tidak amanah?
    Cinta Damai 
    Harus disadari bahwa ini adalah sebuah permainan. Sangat diharamkan melampiaskan kemarahan apalagi menyulut kerusuhan jika tim kebanggan kalah. Silahkan jika ingin menangis, bersedih, sakit hati, tapi sewajarnya saja.
    Kita bisa melihat usai bertanding, para pemain dua kubu saling bersalaman bahkan di luar negeri ada yang tukar kaos tim. Sebuah contoh yang menggambarkan bahwa setelah berakhirnya permainan,  tak ada lagi sebutan ‘lawan’.
    Gotong Royong
    Meminjam istilah gudang garam, That is not my glory but my team glory. Jika ada yang berhasil mencetak gol, itu berkat kerjasama dengan pemain yang mengumpankan bola dengan presisi tepat ke arah gawang. Sangat jarang ditemukan, kalau tidak dapat menyebut tidak ada,  pemain yang ‘bermain sendiri’ untuk membuahkan gol. Disini berlaku ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, sedih sama dirasa, senang sama dibawa, cita sama dikejar. Beginilah seharusnya membangun cita-cita bersama.
    Sekarang semakin banyak anak-anak Indonesia yang berkeinginan menjadi pesepakbola. Terbukti dengan menjamurnya Sekolah Sepak Bola, dan banyaknya anak-anak yang menjadi peserta didiknya. Alangkah baiknya jika dalam penyampaian materi ditanamkan pula nilai-nilai pembangun karakter. Selain itu, institusi formal seperti lembaga pendidikan juga perlu mengejawantahkannya dalam setiap aspek materi pelajaran. Seperti yang sekarang tengah dikembangkan. Sehingga diharapkan nilai-nilai itu mengakar sempurna ke dalam tunas-tunas yang sedang  tumbuh berkembang.
    Demikian pula bagi setiap penonton, ada pelajaran dan hikmah yang dapat ditimba dari pertandingan yang mengocok emosi ini. Kedepannya, mudah-mudahan Negara ini nihil dari tawuran pelajar, tawuran mahasiswa, tawuran suporter, dan tawuran antar anggota dewan. Para penerus nakoda negara ini mampu tampil menjadi rahmatan lil ‘alamiin bagi segenap rakyat.
     Wallahu A’lam bisshowab.
    Written by Ave’s Mamma
    Read More..